Oleh: Zam FaQoth
Salah Satu Kebuleh (Khadim) di PP. Nazhatut Thullab
Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan tertua yang ada di Indonesia. Kiprah dari pondok pesantren memang sudah tidak dapat dipungkiri lagi untuk tanah air kita ini, baik itu dalam dunia pendidikan maupun sosial kemasyarakatan. Dari pesantren banyak lahir tokoh-tokoh besar di negeri kita ini, mulai dari tokoh pendidikan hingga tokoh elite politik.
Sistem pendidikan pondok pesantren memang sudah tidak sepenuhnya murni berupa pendidikan yang bersifat keagamaan saja saat ini, tetapi hal itu merupakan salah satu keunggulan dari pondok pesantren dibandingkan lembaga pendidikan non pesantren. Kenapa demikian? Justru karena kesadaran pondok pesantren inilah yang mulai mengintegrasikan antara pendidikan formal dan informal dalam satu wadah yaitu pesantren membuat para peserta didiknya yaitu para santri tidak hanya mempunyai skill dalam dunia keagaamaan saja namun juga menguasai keahlian lainya. Salah satu contoh, banyak sekarang ini pesantren-pesantren di Indonesia yang sudah memiliki unit-unit pendidikan formal yang didalamnya juga diisi dengan pengajaran-pengajaran klasik khas pondok pesantren. Hal itulah yang membuat pondok pesantren banyak mencetak para generasi muda yang tidak hanya cakap dalam dunia dakwah tetapi juga tidak kalah dalam dunia sains dan teknologi yang mana para generasi ini secara tidak langsung ikut serta dalam membangun negeri ini lebih maju.
Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan tingkat kemajemukan yang tinggi. Kemajemukan bangsa Indonesia bisa kita lihat dengan adanya banyak etnis, budaya, bahasa, adat istiadat serta agama. Hal ini sudah ada di Indonesia sejak lama, sejak masa kerajaan, penjajahan, pra kemerdekaan hingga setelah kemerdekaan dimana hal itu yang menjadikan negara indonesia merupakan negara dengan penduduk yang multikultur.
Belakangan ini, multikulturalisme memang menjadi isu sentral dalam konteks hubungan antar agama dan antar budaya. Multikulturalisme telah menjadi kenyataan faktual di dalam masyarakat global. Karena itu, multikulturalisme adalah sebuah tantangan bagi pengembangan budaya toleran dan pluralis di kalangan masyarakat.
Masyarakat yang multikultural seperti ini sebenarnya merupakan potensi dalam membangun demokrasi modern, namun masyarakat multikultural juga mempunya potensi yang rawan terhadap konflik sosial yang bisa mengakibatkan pudarnya keutuhan jalinan harmoni sosial masyarakat. Sehingga sikap toleransi yang tinggi sangat diperlukan dalam kehidupan masyarakat indonesia sekarang ini untuk menghindari terjadinya konflik sosial dan mengakibatkan perpecahan di negeri Indonesia.
Pondok pesantren yang merupakan lembaga pendidikan keagamaan Islam berbasis masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan diniyah atau terpadu dengan jenis pendidikan lainya yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan peserta didik untuk menjadi ahli agama (tafaqquh fi al-din) dan juga menjadi muslim yang memeliki keterampilan ataupun keahlian untuk membangun kehidupan yang islami di masyarakat.
Pendidikan yang ada pada pondok pesantren juga memiliki fungsi sebagai alat pengendalian sosial bagi masyarakat, khususnya penyimpangan dalam hal yang berkaitan dengan nilai-nilai Islam, oleh karena itu, sebagai suatu wadah yang mengajarkan nilai-nilai agama islam dan menjunjung tinggi kerukunan antar umat beragama, pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang juga mempunyai andil besar terciptanya kerukunan antar umat beragama. Karena pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang mengajarkan kepada para peserta didik mereka tentang keislaman dimana dalam agama islam itu sendiri mengajarkan bagaimana agama Islam sangat menjunjung tinggi sikap toleran baik sesama muslim dan juga kepada non muslim seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi besar Muhammad SAW, sehingga tidak mengherankan jika kehidupan dalam pondok pesantren merupakan salah satu potret nyata kehidupan masyarakat agamis yang penuh kedamaian. Nilai-nilai kedamaian yang ada di pondok pesantren ini merupakan perwujudan Islam yang rahmatan lil alamin.
~ayo mondok~
~mondok itu keren~
Oleh:
Muhammad Sholeh Hoddin
SMA Nazhatut Thullab
___________________
Implementasi Segitiga Restitusi di Sekolah
Pengantar
Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah . . . BACA SELANJUTNYA
Oleh :
Abdullah
Kapan kira-kira terakhir kali Anda bangun di pagi hari? Atau Anda memang tidak pernah . . . BACA SELANJUTNYA
Oleh: Abdullah
Tentu Anda tidak bosan-bosannya selalu diingatkan tentang bagaimana . . . BACA SELANJUTNYA
Oleh:
Lukman Hakim
Alumni PP. Nazhatut Thullab
Ketua Ikatan Mahasiswa . . . BACA SELANJUTNYA
Oleh:
M. Ihsanuddin Nursi
Alumni PP. Nazhatut Thullab
Mahasiwa D4 Teknik . . . BACA SELANJUTNYA
Oleh : Khoirun Nisa'
(Alumni pp. Nazhatut Thullab Sekaligus Mahasiswa Aktif di . . . BACA SELANJUTNYA
Oleh : Nur Jamal
Pendahuluan
Pemerintah resmi menerbitkan . . . BACA SELANJUTNYA
Oleh : Nur Jamal
Teori Hegemoni
Secara subtansial . . . BACA SELANJUTNYA